Botol dan wadah yang diproduksi menggunakan Resin Pasca-Konsumsi (PCR) mewakili tren yang berkembang di industri pengemasan – dan wadah PET berada di garis depan tren tersebut. PET (atau Polietilen tereftalat), yang biasanya diproduksi dari bahan bakar fosil, adalah salah satu plastik yang paling umum di dunia - dan merupakan salah satu plastik yang paling mudah didaur ulang. Hal ini menjadikan pembuatan Polietilen tereftalat (PET) dengan kandungan PCR sebagai prioritas tinggi bagi Pemilik Merek. Botol-botol ini dapat diproduksi dengan kandungan PCR antara 10 persen hingga 100 persen – meskipun peningkatan persentase kandungan memerlukan kesediaan Pemilik Merek untuk mengorbankan kejernihan dan estetika warna.
● Apa itu PCR?
Konten daur ulang pasca-konsumsi, yang sering disebut sebagai PCR, adalah material yang terbuat dari barang-barang yang didaur ulang konsumen setiap hari, seperti aluminium, kotak kardus, kertas, dan botol plastik. Material ini biasanya dikumpulkan oleh program daur ulang lokal dan dikirim ke fasilitas daur ulang untuk dipilah menjadi balok-balok berdasarkan jenis materialnya. Balok-balok tersebut kemudian dibeli dan dilebur (atau digiling) menjadi pelet kecil dan dibentuk menjadi barang-barang baru. Material plastik PCR baru ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai produk jadi, termasuk kemasan.
● Keunggulan PCR
Penggunaan bahan PCR merupakan respons perusahaan pengemasan terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawabnya terhadap perlindungan lingkungan. Penggunaan bahan PCR dapat mengurangi penumpukan limbah plastik asli, mencapai daur ulang sekunder, dan menghemat sumber daya. Kemasan PCR juga sesuai dengankualitasdari kemasan fleksibel biasa. Film PCR dapat menawarkan tingkat perlindungan, kinerja penghalang, dan kekuatan yang sama seperti film plastik biasa.
● Dampak Proporsi PCR dalam Kemasan
Penambahan berbagai kandungan bahan PCR akan berdampak signifikan pada warna dan transparansi kemasan. Terlihat pada gambar di bawah bahwa seiring peningkatan konsentrasi PCR, warna secara bertahap menjadi lebih gelap. Dan dalam beberapa kasus, penambahan PCR yang terlalu banyak dapat memengaruhi sifat kimia kemasan. Oleh karena itu, setelah menambahkan proporsi PCR tertentu, disarankan untuk melakukan uji kompatibilitas untuk mendeteksi apakah kemasan akan bereaksi secara kimia dengan isinya.
Waktu posting: 10 April 2024