Berkelanjutan
Selama lebih dari satu dekade, pengemasan ramah lingkungan telah menjadi salah satu perhatian utama merek. Tren ini didorong oleh meningkatnya jumlah konsumen ramah lingkungan. Mulai dari bahan PCR hingga resin dan bahan ramah lingkungan, beragam solusi pengemasan yang berkelanjutan dan inovatif semakin dominan.
Dapat diisi ulang
“Revolusi isi ulang” merupakan tren yang sedang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Ketika konsumen semakin sadar akan keberlanjutan, merek dan pemasok di industri kosmetik mencari cara untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, tidak dapat didaur ulang, atau sulit didaur ulang. Kemasan yang dapat diisi ulang dan digunakan kembali adalah salah satu solusi berkelanjutan populer yang ditawarkan oleh banyak pemasok. Kemasan yang dapat diisi ulang dan digunakan kembali berarti konsumen dapat mengganti botol bagian dalam dan memasukkan botol baru. Karena dirancang untuk kemasan yang dapat digunakan kembali, ini mengurangi penggunaan bahan, konsumsi energi, dan emisi karbon yang diperlukan dalam proses produksi.
Dapat didaur ulang
Ada tren yang berkembang menuju memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dalam kemasan kosmetik. Kaca, aluminium, monomaterial, dan biomaterial seperti tebu dan kertas adalah pilihan terbaik untuk kemasan yang dapat didaur ulang. Misalnya kemasan kosmetik eco-tube merupakan kemasan yang dapat didaur ulang. Ini menggunakan kain kertas kraft. Ini sangat mengurangi penggunaan plastik dalam tabung sebesar 58%, sehingga mengurangi polusi lingkungan. Secara khusus, kertas kraft merupakan bahan yang 100% dapat didaur ulang karena terbuat dari bahan alami dari semua jenis kayu. Kemasan ramah lingkungan ini menambah tren daur ulang.
Secara keseluruhan, seiring dengan semakin pedulinya konsumen terhadap lingkungan di tengah dampak pandemi, semakin banyak merek yang beralih ke kemasan ramah lingkungan, dapat diisi ulang, dan didaur ulang.
Waktu posting: 27 April-2022