Apakah Essence Sekali Pakai Merupakan Konsep yang Tidak Berguna?
Dalam dua tahun terakhir, popularitasesensi sekali pakaiHal ini telah menyebabkan gelombang konsumsi yang ganas. Adapun pertanyaan apakah essence sekali pakai merupakan konsep yang tidak berguna, beberapa orang telah memperdebatkannya di internet. Sebagian orang berpendapat bahwa essence sekali pakai adalah cinta sejati. Gimmick-nya lebih besar daripada isinya, dan ini murni permainan kemasan.
Apa sebenarnya kebenaran di balik masalah ini? Editor secara khusus mewawancarai seorang pria tua yang telah berkecimpung di industri OEM kosmetik selama lebih dari sepuluh tahun. Beliau telah berkecimpung di bidang kemasan sekali pakai selama bertahun-tahun, menyaksikan lahir dan runtuhnya berbagai produk yang mudah meledak, dan bekerja sama dengan berbagai merek kosmetik di dalam dan luar negeri. Mintalah beliau untuk menganalisis masalah ini secara objektif untuk kita hari ini.

“Dari segi metode pengemasan essence sekali pakai saja, saya rasa kategori ini merupakan inovasi yang sangat kreatif. Teknologi BFS (Blow Molding System) diterapkan pada kosmetik, yaitu teknologi pengisian yang dioperasikan dalam lingkungan aseptik. Tiga proses pencetakan, pengisian bahan, dan penyegelan wadah diselesaikan dalam satu peralatan yang sama. Hal ini tidak hanya menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga memudahkan penggunaan secara teratur dan kuantitatif, serta ringkas dan mudah dibawa.”
“Namun, sebagai kategori baru, kemasan yang inovatif tentu menarik perhatian, dan material itu sendiri merupakan daya saing inti. Bagaimanapun, apakah suatu produk dapat bertahan tergantung pada penilaian konsumen, dan pengalaman konsumen terhadap produk sebagian besar masih berasal dari sensasi di kulit dan khasiat materialnya, yang merupakan fakta yang tak terbantahkan. Dari sudut pandang pribadi saya, saya tidak menyetujui produk yang bentuknya lebih penting daripada isinya.”
“Tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada beberapa pihak di pasar yang menggunakan nama kemasan sekali pakai untuk mencari keuntungan di tengah kecurangan atau melakukan promosi berlebihan, itulah sebabnya konsumen mempertanyakan kosmetik sekali pakai. Saya pikir jika suatu produk ingin tetap eksis, pada akhirnya produk itu harus kembali. Produk itu sendiri. Dengan kesempatan ini, mari kita lihat hubungan antara kosmetik dan kemasan sekali pakai. Jenis kosmetik apa yang cocok untuk kemasan sekali pakai?”
“Secara teori, semua kosmetik dapat dipadukan dengan kemasan sekali pakai, tetapi tingkat kebutuhannya akan sedikit berbeda. Biasanya, kosmetik dengan karakteristik berikut dapat diprioritaskan untuk menggunakan kemasan sekali pakai:
Pertama-tama, kosmetik pertolongan pertama yang mengandung bahan-bahan berkhasiat tinggi tidak digunakan secara sering dan digunakan dalam jumlah kecil. Kosmetik ini dapat digunakan satu per satu jika dibuat untuk sekali pakai, dan jumlahnya ditetapkan secara teratur, sehingga tidak akan terbuang karena kelalaian;
Kedua, kosmetik yang mengandung bahan khusus, seperti prototipe VC, peptida tembaga biru, dan lain-lain, perlu disimpan pada suhu rendah dan terlindungi dari cahaya serta harus digunakan sesegera mungkin setelah dibuka. Kosmetik jenis ini lebih praktis untuk menjaga aktivitasnya dalam kemasan sekali pakai, dan khasiatnya tidak akan terganggu;
Terakhir, ada kosmetik yang memerlukan wadah pemisah air dan minyak, serta kosmetik dengan bentuk sediaan khusus. Jika kedua bahan tersebut diisi secara terpisah dalam kemasan sekali pakai, lalu dicampur sebelum digunakan, kesegaran produk dapat terjamin.
Kesimpulannya
Setelah mendengarkan pendapat para profesional, editor menyimpulkan bahwa kemasan sekali pakai yang menarik dapat meningkatkan nilai produk, tetapi tidak dapat mengubah batu menjadi emas. Dari sudut pandang konsumen, biarkan pengalaman pribadi yang berbicara, dan produk-produk unggulan akan bertahan dalam ujian pasar dan waktu.
Waktu posting: 08-Nov-2022